Dunia profesional layaknya belantara yang tidak akan ada habisnya untuk diceritakan.
Sepuluh, lima belas tahun belakang makin populer berbagai ragam.
Resep-resep kesuksesan
Kiat-kiat keberhasilan
Tips dan trik peruntungan
Baik dari CEO kelas dunia maupun dari sekadar kakak tingkat di kampus.
Kunci rahasianyapun macam-macam
Mulai dari
Personal branding
Capacity building
Networking
sampai
Just keep praying
Semua dengan resepnya
Semua dengan cerita suksesnya
Semua klaim advice-nya yang paling manjur
Tidak salah
Tidak pula keliru
Karena memang ada yang berhasil dengan menu formulasi itu.
Tetapi yang sering terlupa adalah sejujurnya semua formula itu kembali ke pribadi masing-masing. Kembali perlu menjawab ke diri sendiri.
1. Sukses untuk kamu itu sebenarnya yang seperti apa dan bagaimana?
2. Apakah dengan resep sukses itu kamu merasa hidup? atau sekadar ikut-ikut?
Sesederhana kalau definisi suksesnya adalah kaya, maka pertanyaannya apa yg dimaksud kaya seperti Rafael Alun atau yang macam mana?
Sejauh yang saya alami, semua resep itu tidak bisa serta merta diduplikasi karena semua pribadi punya waktu dan momentumnya masing-masing.
Belum lagi jika ada bumbu-bumbu paradox.
Secara umum di dunia profesional mereka yang mencapai puncak itu yang sukses. Itu sudah demikian adanya.
Semua berlomba mendaki untuk sampai di atas.
Tentu saja jalan mendaki tidaklah gampang.
Karena selain berkompetisi dengan yang sama-sama berjuang naik, kita juga perlu lihai menghindari mereka yang menggelinding jatuh ke bawah.
Karena biasanya mereka tidak mau menggelinding ke bawah sendirian. Selalu mau mencari kawan.
Situasi inilah yang menjadikan banyak pelik liku pendakian.
Daki-daki kesuksesan itu akan selalu ada.
Akan mewarnai siapapun yang berhasil di puncak.
Karena itulah yang akan jadi cerita.
Meski daki juga diciptakan untuk mendewasakan dan membentuk seseorang, namun alangkah baiknya jangan kamu yang kemudian jadi dakinya.
Semisalpun jadi daki, jadilah daki yang berbudi.
Daki yang sejatinya bukan daki.
Yaitu mereka yang kurang disukai karena benar dan berprestasi.
Sederhananya, kita bisa memilih peran baik
Dengan menjadi senior yang helpful
Jadi junior yang tidak ngelunjak
Jadi supervisor yang peka
Jadi manager yang fair
Dan jadi owner yang respectful
Selamat berjuang di petualangan masing-masing
Salam 🙏
Comments