PART ONE
Berbicara tentang dunia kerja tidak bisa hanya dari satu sisi, karena dari sebuah pekerjaan selalu memunculkan tiga subyek yaitu Pemberi Kerja serta Pekerja, dan di atas mereka ada Pemerintah.
Tapi kita hanya bicara dua subyek saja.The Compay and The Worker
Sebuah drama kerja selalu bermula ketika sesuatu ituTidak pada tempatnyaTidak pada porsinyaTidak pada waktunyaTidak pada fungsinya
Ada pekerja yang di suatu tempat kerja jadi flop, tapi jadi top di tempat kerja lain.Ada perusahaan yang hebat membahana di satu project tapi gagal duplikasi keberhasilan di project lain.
Banyak rupa variabelnya, ragam pula penyebabnya. Tidak ada resep obat sapu jagatnya.
Tapi situasi gagal yang bisa jadi bahan intropeksi bersama terkait hal itu adalah situasi :
Bad Worker X Bad Company
![](https://static.wixstatic.com/media/f7be76_22a586d22e5942b6833d1b260af5a3c2~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_980,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/f7be76_22a586d22e5942b6833d1b260af5a3c2~mv2.jpg)
Kita mulai dari Bad Worker
Semakin ke sini, mudahnya akses informasi menjadikan lebih mudahnya seseorang terlihat seperti berisi.Dengan polesan kemampuan berkomunikasi seseorang bisa menyulap diri jadi tercitra berprestasi.Big Talk itu kini jauh lebih bisa dilakukan siapapun.
Namun pada satu titik, segala kosmetik itu tetap tidak akan bisa menutupi realita kemampuan diri yang ditutupi dengan keahlian berdiksi.
Kemampuan beride (big talk) tidak diimbangi kecakapan (proficiency) dan kemampuan nyambut gawe (ability to work).
Tugas tim Human Capital untuk jeli menilik ini dan mampu membedakan dengan Goodworker. Pada fase tertentu seorang Goodworker juga bisa saja memiliki kecakapan dan kemampuan kerja di bawah kemampuan beridenya. Terlihat mirip.Namun mereka yang goodworker umumnya mau belajar, berusaha untuk bisa dipercaya dan punya inisiatif guna menutup gap dengan tingginya ide.
Yang perlu diantisipasi memang yg Badworker menahun.Karena ketika para Badworker ini nyaman bersarang di rumah kerja kita, terutama di posisi kunci,maka mungkin saja target akan tetap tercapai, perusahaan tetap berjalan, namun ya seperti ban vulkanisir saja.Cepat atau lambat akan katastropi.
Tapi perlu dicatat, Badworker ini tidak selalu Badperson.Kadang orangnya baik, hanya memang tidak seharusnya berada dalam posisi dan tanggung jawab yang saat ini dipegang. Karena situasinya tidak ideal untuknya, akhirnya yang muncul adalah survival skillnya, baik secara sadar ataupun tidak.Sing penting tetep urip, begitulah kira-kira.
Comments